Tips Hemat THR, Demi Kesehatan Finansial
Hari raya akan selalu identik dengan naiknya beberapa kebutuhan pokok sekaligus meningkatnya jumlah pengeluaran. Baik itu skala rumah tangga, maupun individu sekalipun. Iya atau iya nih? hehe Gapapa banget kalo misal kita belanja-belanja banyak, terutama untuk bagi-bagi ke saudara maupun kebutuhan hari raya lainnya.
Tapi perlu dipertanyakan lagi lho, beberapa hal berikut:
1. Arus masuk real atau berapa uang yang kita miliki dan bisa dialokasikan untuk hari raya. Tentu tidak semua uang yang kita pegang (ehm entah itu uang tabungan, uang gajian realtime, atau utangan hehe) itu hanya untuk kebutuhan lebaran. tentu juga banyak agenda kebutuhan lain yang mengantri untuk dipenuhi. Nah brainstorming diri kalian, berapa sih yang kalian punya? dan dari mana aja, sejauh yg bisa diperkirakan.
2. Jumlah semuanya, yang kemudian putuskan untuk alokasi apa aja (yg prioritas nih), misalnya biaya mudik, biaya bingkisan ke keluarga, anggaran untuk baju lebaran, makan bersama atau bahan masak, untuk kue lebaran, untuk berbagi ke keponakan dan kerabat, dll. Nah nah untuk besarannya nih, bisa dicustom ya sesuai dengan yang dimiliki. Jangan maksain utang untuk maksimalin semuanya yaa.
3. Tabung jika ada uang berlebih yang ternyata masuk di luar ekspektasi, dan jika ada promo-promo menggiurkan maupun ajakan liburan dll tak terduga, demi kesehatan finansial yang lebih baik dan menyesuaikan kesejahteraan isi dompet yang THR-nya sudah diplan ke alokasi tertentu, harus ditegasi. Bisa menggunakan dana berlebih tak terduga, maupun tidak sama sekali jika tidak ada haha.
Yaps, tidak serumit itu kok. yang terpenting adalah kita mendapatkan uang dari jerih payah kita sehari-hari adalah untuk menjalani hidup, bukan untuk memuaskan gaya hidup. Karena akan cape dan ga akan pernah berhenti jika kita terus mengejar kepuasan gaya hidup, yg emang gak akan pernah puas.
*belajar dari pemikiran Ayah temennya Tono yang keturunan China hehe (Youtube Santoon TV)
Komentar
Posting Komentar